Manusia adalah makhuk sosial. Makhluk yang tidak bisa hidup
sendiri tanpa orang lain. Manusia juga makhluk yang egois. Makhluk yang terlalu
banyak yang menginginkan sesuatu di dunia, setelah mendapatkan yang diinginkan
akan merasa tidak puas dan menginginkan yang lebih baik lagi dari yang di
dapat. Manusia adalah makhluk yang butuh sesuatu yang berharga untuk memotivasi
mereka untuk bertahan hidup di dunia. Ada yang termotivasi untuk meraih
kekayaan dunia dengan menghasilkan sebanyak mungkin kekayaan baik secara halal
maupun secara haram, ada juga yang ingin meraih kebahagiaan di akhirat dengan
melakukan ibadah sebanyak-banyaknya, ada pula yang ingin meraih ilmu
pengetahuan dari membaca semua buku atau mencoba pengalaman yang baru, ada pula
yang ingin meraih ketenaran dengan melakukan banyak kegiatan lalu memposting
kegiatan tersebut di media online, dan adapula yang ingin meraih kebahagiaan
dengan orang yang dicintai.
Cinta adalah sesuatu yang menakjubkan, sesuatu yang hangat,
sesuatu yang menyentuh perasaan. Tanpa cinta manusia hanyalah sebuah patung,
tanpa emosi, tanpa hati dan jiwa. Dicintai seseorang adalah sebuah anugrah,
karena dicintai itu artinya ada yang memperhatikan kita, ada yang merasa sakit
kalau kita sakit, dan merasa bahagia ketika kita bahagia. Tapi yang paling
menakjubkan kalau kita bisa mencintai, karena mencintai artinya kita masih
memiliki perasaan, kita merasakan rasa sakit, merasakan rasa bahagia, merasakan
kecemburuan, merasakan rasa posesif, merasa ingin melindun gi yang dicintai,
dan merelakan yang dicintai demi kebahagiaannya.
Selama 10 tahun, aku mencintai seseorang. Mencintai dan
terus mencintai tanpa ada yang bisa menggantikannya, yang akhirnya membuatku
harus merelakannya bersama orang lain, wanita yang lain karena aku tahu, aku tidak
akan bisa membuatnya bahagia. Selama itu ada seorang yang bisa menghiburku dan
membuat aku bisa sedikit melupakannya, tapi hanya sedikit. Seorang sahabat yang
sudah kuanggap sebagai saudaraku sendiri. Tapi aku tau bahwa dia pun tidak bisa
menggantikan seseorang yang selama 10 tahun aku tunggu. Karena orang itu sangat
berarti untukku, seseorang yang selalu kutangisi, selalu membuatku tertawa,
membuatku marah, membuatku merasa cemburu, dan selalu membawaku ke dalam mimpi,
sebuah mimpi yang nyata. Ketika dia menikah, pada saat itulah hatiku memutuskan
perasaan itu. Dan dia menjadi orang asing untuk hatiku.
Aku menginginkan seseorang, aku membutuhkan seseorang yang
bisa kucintai dan bisa mencintaiku. Yang menemaniku sampai aku tua nanti. Yang menjadi
ayah bagi anak-anakku kelak. Yang melindungiku dan menjagaku walau dari hewan
seperti kecoa sekalipun. Yang menghiburku ketika aku sedih. Yang ikut
bergembira bersamaku ketika aku bahagia. Yang memuji masakanku walaupun masakanku
tidak enak karena dia tidak ingin membuatku sedih. Yang bisa kulayani sebagai
seorang isteri. Yang mendekapku ketika aku tertidur. Yang menyisiri rambutku. Yang
mendengarkan ceritaku. Yang cemburu ketika melihat pria lain bersamaku. Yang merasakan
rasa posesif kepadaku. Yang berusaha untuk membuatku bahagia. Yang bertekad untuk
membuat hati, jiwa dan tubuhku menjadi miliknya. Pria yang melamarku dan
menikah denganku untuk menjadikanku miliknya. Aku yang tidak pernah berpacaran
selama ini, hanya ingin mencari dan mendapatkan seseorang yang tepat. Seseorang
yang menarik perhatianku dan aku menarik perhatiannya.
Berapa lama lagi aku harus menunggu pria itu? Apakah selama
10 tahun aku menunggu seseorang adalah kesalahanku? Apakah selama ini tangisanku
tidak ada artinya? Tolong segeralah datang dan temukan aku. Aku benar benar membutuhkanmu.