Minggu, 12 Agustus 2012

PIKUN VS TIDAK PEDULI (Siapa yang menang???)….


Ini pertama kalinya saya menulis tetang diri saya, jadi tolong di maklumi kalau bahasa dan penulisannya berantakan dan tidak berbobot, karena ini blogger saya, jadi apapun yang saya tuli pasti berbobot buat saya, hehe (yang membaca ini silahkan menikmati rasa bosan yang hinggap di diri kalian). Selamat membaca...

Tgl 12 Agustus 2012 saya buka puasa bersama teman-teman SMP saya. Senang bisa bertemu dengan orang-orang yang udah lama gak ketemu. Tapi saya kurang puas, karena kebanyakan yang datang saya sendiri udah lupa nama orang-orang itu, yang diingat hanya wajah-wajah mereka, walaupun wajah dan dandanan mereka sudah berbeda (wajah yang tadinya polos jadi wajah yang … , ada yang garang, jadi cantik dan ganteng, ada yang dulunya kurus makin kurus, ada yang item dulunya jadi item, ada yang bertopeng (ber makeup), ada yang tadinya pendek jadi tinggi). Padahal kebanyakan orang-orang itu pernah sekelas sama saya, tapi saya melupakan mereka (penyakit pikun mulai kambuh), semoga saya tidak mengidap penyakit Alzheimer dan hanya lupa sesaat.
Ketika itu saya baru menyadari penyakit lupa saya itu kadang sudah sangat keterlaluan sekali (ada anak bandel dalam otak saya). Kalau saya berpikir seperti itu, saya juga jadi berpikir, apakah benar ini penyakit lupa?atau hanya sebuah ketidakpedulian saya kepada lingkungan saya?? Saya akui, saya juga bukan orang yang peduli pada lingkungan saya, orang sedang kesusahan kalau orang itu tidak minta bantuan saya, maka saya tidak akan membantu. Saya hanya akan membantu orang-orang yang memang meminta bantuan saya.
Kadang ketidak pedulian saya hanya untuk orang-orang yang tidak akrab atau tidak terlalu akrab sama saya. Ketidak pedulian saya tidak berlaku untuk sahabat-sahabat, kakak, ortu, dan orang yang saya cintai (biasanya ‘dia’ belum minta bantuan, saya sudah siap membantu atau mengajukan diri untuk membantu).
Saya jadi berpikir bahwa saya menjadi pikun karena saya tidak peduli pada objek tersebut. Saya lupa pada nama-nama mereka karena saya tidak peduli pada mereka. Saya masih mengingat guru-guru ngaji saya karena saya peduli mereka, tp saya tidak terlalu mengingat guru-guru SMP dan SMA saya karena saya tidak peduli mereka. Apakah begitu??
Yah, saya tidak terlalu tau, hanya Allah SWT yang tahu, apakah saya pikun atau tidak peduli sekeliling. Dan hanya Allah SWT juga yang tahu siapa yang menang dianatara mereka. Ngomong-ngomong tanggal 15 Agustus dan 17 Agustus 2012 saya akan buka puasa bersama lagi, semoga saya tidak pikun kali ini.. dan semoga saya juga peduli pada mereka (untuk yang tgl 15 Agustus sepertiny tidak mungkin ada penyakit pikun atau pun penyakit tidak peduli saya yang akan kambuh) hhe…